Thursday, February 18, 2010

5 Reasons Couples Fight & Breakup..

"5 Reasons Couples Fight and Breakup and What you Can Do About It"


Nearly everyone has experienced a relationship breakup or divorce and it can be one of the most painful periods in your life as you try to heal your broken heart. What we have discovered in our relationship coaching practice, many breakups don't have to happen.
So, if breakups don't have to occur, what cases them and how can you prevent them?
Here are four ideas to help you better understand why breakups happen and what you can do to prevent them in your relationship.

1. Old Fears Surface.

It's to be expected that being in an intimate relationship will inevitable bring up fears and challenges from the past. These might include fearing not being good enough, attractive enough, wealthy enough or even feelings of abandonment. If fears are not expected, looked at and healed, they interfere in some way or another with the health of every relationship. Take some time to notice when the fears surface, be loving with
Yourself but look inward instead of outward blaming your partner for what clearly is your issue.

Ask yourself if your fears are "true" or are you just making "stories" up in your head. If you are creating those "stories" and there's no basis of truth to them, then change your thinking. It's not always easy to do and it takes moment by moment monitoring of your
Thoughts. If you need help and support to make the changes you want in your life, be courageous enough to get it.

You may not have healed your broken heart from past relationships that ended and you find it very difficult to trust your current partner or open your heart completely to him or her. We suggest that you stop living from the hurt of those past relationships and bring yourself into the present moment, without continuing the "stories" of the past. Commit to starting over, allowing your fears to be there but reminding yourself that this is a new day.


2. Not Feeling Understood, Valued, Loved and Appreciated.


Everyone wants to feel understood, valued, loved and appreciated and when we're not, we tend to either withdraw or attack the other person for not meeting our needs. If you want to be appreciated, start appreciating the other people in your life. Sounds simplistic but it really works!

If you are not feeling loved, start being open to seeing and feeling love and appreciation that people are giving you that you may not be aware of in your daily life. It may be that someone allows you to go ahead of them in traffic or tells you to go ahead in a grocery line. Send some appreciation back to them and to everyone around you and watch love snowball in your life.

3. Not Making their Relationship a Priority.

Many couples take each other for granted and don't give their relationship the attention it needs most of the time. The lack of closeness and connection can be overwhelming and can cause great loneliness. Make your relationship a priority in your life. Set aside time everyday to connect with your partner.

We believe that sex happens long before the bedroom. It starts all day long when you have thoughts about your partner--Are these thoughts positive or negative? It continues when you come together--Are you happy to see each other and express love and appreciation or do you great each other with a laundry list of chores, things to be done or grievances?

These are just a couple of ways we make our relationship a priority. Try them in yours!

4. One or Both People are Made to Feel They are "Wrong."

One of the biggest mistakes people make is that they make each other wrong. As soon as critical words are said, defenses and walls go up and suddenly that person who you love and they love you becomes an "enemy."

Before you jump into blaming and judging your partner, stop and take a moment to breathe. Ask yourself if making your partner wrong will drive you further apart or move you closer toward healing. Open your heart to understanding the dynamics of what's going on between the two of you. Understand the full story before you start making someone wrong. So often we assume to know what is in someone's heart and we really don't. Take the time to find out!

5. Not healing your heart after a previous relationship breakup

Many people go from relationship to relationship without truly healing their hearts. They never discover what went wrong in their previous relationship and what they could have done differently. They keep repeating the same mistakes over and over again and always expect a different outcome.

~Kaseh : actually it was a common reason but we just take it lightly.. So from now on, lets improve our relationship with our love one :-D ~

Sayang.. Abang minta izin untuk nikah..

"Sayang, Abang minta izin untuk nikah sorang lagi,"

Aliyah yang sedang melipat kain, terdiam seketika. Mungkin terkedu.
Adakah pendengarannya kian kabur lantaran usianya yang kian beranjak.

Adakah dialog tadi hanya dilafazkan di dalam TV, sementelah TV juga dipasang.
Tapi, ahh bukanlah. TV sedang menayangkan iklan Sunsilk, mustahil sudah ada siri baru iklan Sunsilk? Dia menghela nafas panjang. Dia memandang sekali imbas wajah Asraf Mukmin, kemudian tersenyum.

Meletakkan kain yang telah siap dilipat di tepi, bangun lantas menuju ke dapur. Langkahnya diatur tenang. Segelas air sejuk diteguk perlahan. Kemudian dia ke bilik Balqis, Sumayyah, Fatimah. Rutin hariannya, mencium puteri-puterinya sebelum dia masuk tidur. Dahulu, semasa puterinya kecil lagi, rutin itu dilakukan dengan suaminya. Kini, anak-anak kian beranjak remaja. Kemudian, dia
menjenguk bilik putera bujangnya yang berdua, si kembar, Solehin dan Farihin.

Pengabisannya dia kembali kepada suaminya. Asraf Mukmin hanya diam, membatu diri. Dia amat mengenali isterinya. Jodoh yang diatur keluarga hampir 16 tahun yang lepas menghadiahkan dia sebuah keluarga yang bahagia, Aliyah adalah ikon isteri solehah. Namun, kehadiran Qistina, gadis genit yang menjawat jawatan
pembantu tadbir kesetiausahaan di, jabatannya benar-benar membuatkan dia
lemah.

"Kau mampu Asraf, dengan gaji kau, aku rasa kau mampu untuk beri makan 2
keluarga," sokongan Hanif, teman sepejabat menguatkan lagi hujah apabila dia berdepan dengan Aliyah.

" Abang Asraf, Qis tak kisah. Qis sanggup bermadu jika itu yang ditakdirkan. Bimbinglah Qis, Qis perlukan seseorang yang mampu memimpin Qis," masih terngiang-ngiang bicara lunak Qis.

Akhir-akhir ini, panas rasanya punggung dia di rumah. Pagi-pagi, selesai solat subuh, cepat-cepat dia bersiap untuk ke pejabat. Tidak seperti kelaziman, dia akan bersarapan berjemaah bersama isteri dan anak-anak.

Aduhai, penangan Qis gadis kelahiran Bumi Kenyalang benar-benar menjerat
hatinya.

" Abang , Aliyah setuju dengan permintaan Abg. Tapi, Aliyah nak berjumpa dengan wanita tu," Lembut dan tenang sayup-sayup suara isterinya.

Dia tahu, Aliyah bukan seorang yang panas baran. Aliyah terlalu sempurna,
baik tetapi ahh hatinya kini sedang mengilai wanita yang jauh lebih muda.

"Bawa dia ke sini, tinggalkan dia bersama Aliyah selama 1 hari saja, boleh?" pelik benar permintaan isterinya.

Hendak dipengapakan apakah buah hatinya itu? Namun, tanpa sedar dia menganguk, tanda setuju. Sebab, dia yakin isterinya tidak akan melakukan
perkara yang bukan-bukan.

Dan hakikatnya dia seharusnya bersyukur. Terlalu bersyukur. Kalaulah isterinya itu wanita lain, alamatnya perang dunia meletus lah jawabnya. Melayanglah periuk belanga. Ehhh, itu zaman dulu-dulu. Zaman sekarang ni, isteri-isteri lebih bijak. Teringat dia kisah seorang tentera yang disimbah dengan asid, gara-gara
menyuarakan keinginan untuk menambah cawangan lagi satu. Kecacatan seumur
hidup diterima sebagai hadiah sebuah perkahwinan yang tidak sempat
dilangsungkan. Dan dia, hanya senyuman daripada Aliyah.

"Apa, nak suruh Qis jumpa dengan isteri Abg," terjegil bulat mata Qis yang berwarna hijau.

"Kak Aliyah yang minta," masih lembut dia memujuk Qis.

"Biar betul, apa dia nak buat dengan Qis?"

"Takutlah Qis, silap haribulan dia bunuh Qis!" terkejut Asraf Mukmin.

"Percayalah Qis, Aliyah bukan macam tu orangnya. Abg dah lama hidup
dengannya. Abg faham,"

Qistina mengalih pandangannya. Mahu apakah bakal madunya berjumpa
dengannya? Dia sering disogokkan dengan pelbagai cerita isteri pertama
membuli isteri kedua. Heh, ini Qistina lah. Jangan haraplah jika nak membuli
aku. Desis hati kecil Qistina.

Hari ini genap seminggu Qistina bercuti seminggu. Seminggu jugalah dia
merindu. Puas dicuba untuk menghubungi Qistina, namun tidak berjaya.

Rakan serumah menyatakan mereka sendiri tidak mengetahui ke mana
Qistina pergi. Genap seminggu juga peristiwa dia menghantar Qistina untuk
ditemuduga oleh Aliyah. Sedangkan dia diminta oleh Aliyah bermunajat di
Masjid Putra. Di masjid itu, hatinya benar-benar terusik. Sekian lamanya
dia tidak menyibukkan dirinya dengan aktiviti keagamaan di masjid Putra.

Dulu, sebelum dia mengenali Qistina, saban malam dia akan bersama dengan
Aliyah serta anak-anaknya, berjemaah dengan kariah masjid. Kemudian
menghadiri majlis kuliah agama.

Membaca AlQuran secara bertaranum itu adalah kesukaannya. Namun, lenggok
Qistina melalaikannya. Haruman Qistina memudarkan bacaan taranumnya. Hatinya
benar-benar sunyi. Sunyi dengan tasbih, tasmid yang sering dilagukan.

Seharian di Masjid Putra, dia cuba mencari dirinya, Asraf Mukmin yang
dulu. Asraf Mukmin anak Imam Kampung Seputih. Asraf Mukmin yang asyik
dengan berzanji. Menitis air matanya.

Hatinya masih tertanya-tanya, apakah yang telah terjadi pada hari itu. Aliyah menunaikan tanggungjawabnya seperti biasa. Tiada kurangnya layanan
Aliyah. Mulutnya seolah-olah terkunci untuk bertanya hal calon madu Aliyah.

Tit tit... sms menjengah masuk ke kantung inbox hensetnya.

"Qis minta maaf. Qis bukan pilihan terbaik utk Abg jadikan isteri. Qis tidak sehebat kak Aliyah. Qis perlu jadikan diri Qis sehebatnya utk bersama Abg,"

Dibawah hensetnya, ada sekeping sampul besar.

Kepada:

Asraf Mukmin,

Suami yang tersayang...

Asraf Mukmin diburu kehairanan. Sampul berwarna cokelat yang hampir saiz
dengan A4 itu dibuka perlahan.

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasihani,

Salam sejahtera buat suami yang tercinta, moga redhaNya sentiasa mengiringi jejak langkahmu.

Abg yang dikasihi,

Genap seminggu sesi temuduga yang Aliyah jalankan pada Qistina. Terima
kasih kerana Abg membawakan Aliyah seorang calon madu yang begitu cantik.
Di sini Aliyah kemukakan penilaian Aliyah.

1. Dengan ukuran badan ala-ala model, dia memang mengalahkan Aliyah yang
sudah tidak nampak bentuk badan. Baju-bajunya memang mengikut peredaran
zaman. Tapi, Aliyah sayangkan Abg. Aliyah tak sanggup Abg diheret ke
neraka kerana menanggung dosa. Sedangkan dosa Abg sendiri pun, masih
belum termampu untuk dijawab di akhirat sana , apatah lagi Abg nak
menggalas dosa org lain. Aliyah sayangkan Abg...

2. Aliyah ada mengajak dia memasak. Memang pandai dia masak, apatah lagi
western food. Tapi, Aliyah sayangkan Abg. Aliyah tahu selera Abg hanya pada
lauk pauk kampung. Tapi tak tahulah pula Aliyah kalau-kalau selera Abg
sudah berubah. Tapi, Aliyah masih ingat lagi, masa kita sekeluarga
singgah di sebuah restoran western food, Abg muntahkan semua makanan
western food tu. Lagi satu, anak-anak kita semuanya ikut selera ayah mereka.
Kesian nanti, tak makan la pula anak-anak kita. Aliyah sayangkan Abg...

3. Aliyah ada mengajak dia solat berjemaah. Kelam kabut dibuatnya. Aliyah minta dia jadi Imam. Yelah, nanti dia akan menjadi ibu pada zuriat
Abg yang lahir, jadinya Aliyah harapkan dia mampu untuk mengajar anak-anak Abg nanti untuk menjadi imam dan imamah yang beriman. Tapi, kalau dia
sendiri pun kelam kabut memakai telekung... Aliyah sayangkan Abg...

Abg yang disayangi,

Cukuplah rasanya penilaian Aliyah. Kalau diungkap satu persatu, Aliyah tak terdaya. Abg lebih memahaminya. Ini penilaian selama 1 hari, Abg mungkin dapat membuat penilaian yang jauh lebih baik memandangkan Abg mengenalinya lebih dari Aliyah mengenalinya.

Abg yang dicintai,

Di dalam sampul ini ada borang keizinan berpoligami. Telah siap Aliyah tandatangan. Juga sekeping tiket penerbangan MAS ke Sarawak. Jika munajat Abg di Masjid Putra mengiayakan tindakan Abg ini, ambillah borang ini, isi dan pergilah kepada Qistina. Oh ya, lupa nak cakap, Qistina telah berada di sawarak.

Menunggu Abg... Aliyah sayangkan Abg... Tetapi jika Abg merasakan Qistina masih belum cukup hebat untuk dijadikan isteri Abg, pergilah cari wanita yang setanding dengan Aliyah...Aliyah sayangkan Abg.

Tetapi, jika Abg merasakan Aliyah adalah isteri yang hebat untuk Abg..tolonglah bukakan pintu bilik ni. Aliyah bawakan sarapan kegemaran Abg, roti canai.. air tangan Aliyah.

Salam sayang,

Aliyah Najihah binti Mohd Hazery

Tangannya pantas membuka pintu biliknya. Di situ berdiri Aliyah Najihah bersama-sama hidangan sarapan pagi kegemarannya. Dia tersenyum!

Benar, tiada isteri sehebat Aliyah isterinya!!! !!

************

MORAL OF THE STORY : Bersyukurlah dengan apa yg kita ada. Cinta pada kecantikan tidak akan kekal selamanya.. You would only appreciate things when you lost it..

~Kaseh: selepas membaca cerita ini, terus air mata berlinangan.. dan terfikir, dapatkah aku menjadi isteri yang baik seperti Aliyah Najihah?? hmmmm...~

Thursday, February 11, 2010

Mak Apan Hilang..

Pagi tadi di opis, dalam pukul 9, sedang gua kaver line klik fesbuk sikit sikit, Apan mundar mandir belakang gua dengan muka kusut masai.

Dari tadi gua tengok Apan hilang punca di sekitar sektor operasi. Muka macam ada masalah.

"Lu kenapa ni Apan?" - Gua tanya demi meminta kepastian. Gua dengan Apan ni kira ngam juga la. Budak Kedah, umur muda sikit dari gua dan tak berapa hensem. Kalau tatap muka dia lama lama boleh naik menyampah juga.Dia baru setahun kerja dengan kompeni gua. Sebelum masuk sini, Apan banyak hendel bisnes sendiri dan selalu rugi.

"Mak gua hilang la.." - Apan berbisik perlahan.

Gua punyala terperanjat!

"Mak lu hilang?, bila hilang?" - dada gua tiba tiba mengepam keluar masuk laju laju. Berdebar tak payah cakap la, kencang macam kuda.

"Petang semalam..dah cari merata tak jumpa".

Apan berlalu meninggalkan gua menuju ke bahagian budak budak human resource. Gua tak tahu apa benda yang dia sedang fikir dalam kepala. Gua nak tanya lebih lebih risau kena pukul pula.Apa yang gua tahu sikit sikit, mak dia memang duduk rumah tak kerja, ayah dia kerja penolong kanan lagi dua tiga tahun nak pencen.

****
Kira kira lima belas minit kemudian, dari jauh gua nampak Apan berjalan semula masuk ke sektor operasi. Kali ni muka dia tak kusut macam tadi dah, sebaliknya ceria macam muka Lan kumpulan the typewriter.

"Mak gua dah jumpa.." - kelegaan jelas terpampang di bibir Apan.

Gua cepat cepat bersyukur:

"Alhamdulillah...Jumpa kat mana?",

Dan dengan penuh keceriaan, jujur, ikhlas, tawadduk serta wajah disinari warna warni rama rama yang tiada belas kasihan pada gua, Apan membalas padu:


"Dalam sinki penteri."


Gua terus tendang kompiter sampai bersepah atas lantai.


MUG la Apan..MUG..!!, pronunciation macam jahanam!

Sia sia gua berdebar. Pagi pagi sudah bikin hati membara.


~Kaseh : dah agak dah akan jadi camni.. hehehe maklum la gua pun orang kedah :D~

Dugaan datang lagi..

Dugaan datang lagi dalam hidupku.. Satu demi satu telahku lalui dan kini ianya muncul lagi..
Bagaimana hendakku luahkan disini? Hanya Tuhan saja yang tahu apa yang ada dalam hati dan fikiranku dikala ini..
Tatkala aku terlihat cahaya kebahagiaan buat diriku nun dihadapan sana.. dikala aku berkhayal tentang kegembiran yang bakal aku lalui.. tiba-tiba cahaya itu hilang dari pandangan.. Dimanakah yang tidak kena? Kenapa aku perlu melalui semua ni berulang-ulang kali?
Aku bukan cuba untuk mengeluh disini.. aku cuma ingin meluahkan apa yang terbuku dalam hatiku.. Aku tahu ini adalah dugaan buatku.. & aku percaya akan ada hikmah dibalik ini semua..

Oh Tuhan, tabahkan lah hatiku untuk melalui semua ini sekali lagi.. kuatkan lah aku untuk mengharungi dugaanMu ini dan semoga dengan dugaan ini aku akan menjadi insan yang lebih tabah.. lebih positif dan lebih beriman kepadaMu.. Amin!

~Kaseh~

Template by:

Free Blog Templates